Jul 08, 2025 • Health

Kenali Penyakit Apa Saja Yang Muncul Saat Cuaca Tidak Stabil!

cover thumbnail

Cuaca di Jakarta akhir-akhir ini memang lagi nggak karuan, ketidakstabilan cuaca, seperti yang kita alami belakangan ini di Jakarta dengan pergantian cuaca panas dan hujan yang ekstrem, memang dapat memicu berbagai masalah kesehatan.  Berikut beberapa jenis penyakit yang bisa muncul:


Penyakit Infeksi:
 
- Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA): Perubahan suhu yang drastis dapat melemahkan sistem imun, membuat tubuh lebih rentan terhadap virus dan bakteri penyebab ISPA seperti flu dan batuk. Udara lembap setelah hujan juga bisa menjadi media pertumbuhan jamur dan bakteri.
- Penyakit yang Ditularkan melalui Vektor:  Cuaca yang tidak menentu dapat memperluas habitat nyamuk, yang menjadi vektor penyakit demam berdarah dengue (DBD), malaria, dan chikungunya.  Genangan air akibat hujan deras menjadi tempat berkembang biak yang ideal bagi nyamuk.
- Penyakit Diare:  Banjir dan genangan air dapat mencemari sumber air minum, meningkatkan risiko penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri seperti E. coli dan Salmonella.
 
Penyakit Tidak Menular:
 
- Gangguan Kardiovaskular:  Perubahan tekanan udara yang drastis akibat ketidakstabilan cuaca dapat memicu serangan jantung atau stroke, terutama pada mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung.  Panas ekstrem juga dapat memperburuk kondisi ini.
- Gangguan Pernapasan:  Penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dapat mengalami peningkatan gejala akibat polusi udara yang diperparah oleh cuaca tidak stabil.  Asap kendaraan dan kebakaran hutan yang sering terjadi saat musim kemarau juga berkontribusi.
- Gangguan Kulit:  Pergantian cuaca yang ekstrem dapat menyebabkan kekeringan dan iritasi kulit.  Hujan yang terus menerus juga dapat memicu jamur dan infeksi kulit.
- Gangguan Kesehatan Mental:  Ketidakstabilan cuaca yang berkepanjangan dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi, terutama jika disertai dengan bencana alam seperti banjir atau badai.
 
Faktor Risiko:
 
Perlu diingat bahwa kerentanan terhadap penyakit ini berbeda-beda tergantung pada faktor individu seperti usia, kondisi kesehatan dasar, dan sistem imun.  Anak-anak, lansia, dan orang dengan penyakit kronis lebih rentan terhadap dampak negatif perubahan cuaca.
 
Pencegahan:
 
Untuk mengurangi risiko, penting untuk menjaga kebersihan lingkungan,  menjaga daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi dan istirahat cukup, serta selalu waspada terhadap perubahan cuaca dan mengambil langkah pencegahan yang diperlukan, seperti menggunakan payung, jaket, dan masker saat dibutuhkan.  Konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala penyakit yang memburuk.  Pemantauan kondisi cuaca secara berkala juga sangat membantu dalam mempersiapkan diri.

Other News You
Might Be Interested